PANOMBEIAN PANEI – Longsornya jalan menuju Dusun Pargampualan, Nagori Banuh Raya, Panombeian Panei, Simalungun menjadi masalah besar bagi masyarakat. Salah satu titik badan jalan yang longsor tidak dapat dilalui truk, di titik kedua jalan putus total tidak bisa dilalui.
Akibat kondisi ini jalan yang longsor karena hujan deras ini, Warga Nagori Banuh Raya khususnya yang tinggal di Dusun Pargampualan sulit mengangkut hasil pertaniannya untuk dipasarkan ke ibukota Kabupaten Simalungun di Raya dan ke Pasar Horas dan Dwikora di Pematangsiantar.
Kepada METRO, Jumat (17/5) beberapa warga menyampaikan keluhannya atas kerusakan dua titik jalan yang longsor ini. Satu titik jalan longsor berada sebelum Dusun Pargampulan, salah satunya lagi berada setelah Dusun Pargampualan. Akibat kerusakan jalan tersebut mereka mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengangkut hasil pertaniannya.
Seorang warga, U Simbolon (36) mengungkapkan, longsornya kedua titik badan jalan terjadi pada waktu bersamaan, yakni pada akhir tahun 2012 lalu. Memang longsor yang terdapat sebelum Dusun Pargampualan masih bisa dilalui mobil pick up, tapi tidak bisa dilalui truk.
Sedangkan jalan setelah Dusun Pargampualan masih kata U Simbolon, yang merupakan satu-satunya akses menuju ladang terputus total. Agar dapat dilalui, warga secara bergotong-royong untuk membangun jembatan darurat namun hanya dapat dilalui sepeda motor.
“Akibat kerusakan jalan ini maka petani harus mengeluarkan biaya transportasi tambahan. Warga yang umumnya berpenghasilan sebagai petani sawit, harus menambah uang langsir (transport, red),” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan F Gulo (34). Katanya, longsornya jalan sangat berdampak kepada warga dalam hal mengangkut hasil bumi. Jika sebelumnya warga langsung dapat memasukkan mobil ke ladangnya. Karena putusnya jalan ini petani harus menambah biaya pengangkutan.
“Kedua badan jalan yang longsor diakibatkan tidak kuatnya gorong-gorong untuk menahan debit air yang besar. Warga berharap pemerintah segara memperbaiki jalan longsor ini sehingga warga tidak kesulitan mengangkut hasil bumi,” ujarnya.
Sedangkan Gamot Pargampualan H Sitohang mengatakan, longsornya jalan diakibatkan hujan deras sekitar enam bulan lalu. Warga sudah menyampaikan permohonannya kepada pemerintah, baik melalui kecamatan atau langsung ke Pemkab Simalungun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, namun belum ada upaya perbaikan.
“Masyarakat memang sudah bergotong-royong membuat jembatan darurat, namun warga sangat berharap agar pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalan longsor, sehingga warga tidak kesulitan mengangkut hasil bumi,” ujarnya. (mag-05/mer)
By http://www.metrosiantar.com/
By http://www.metrosiantar.com/